Pada Oktober 2025, impor Filipina mengalami penurunan sebesar 6,5% dari tahun sebelumnya, mencapai USD 11,2 miliar. Penurunan ini berlawanan dengan revisi kenaikan 5,1% dari bulan sebelumnya, dan merupakan penurunan paling tajam sejak Juni 2024. Penurunan ini terutama dipengaruhi oleh pengurangan signifikan dalam impor peralatan transportasi, yang turun sebesar 27,5%, serta bahan bakar mineral, pelumas, dan produk terkait, yang menurun sebesar 19,6%. Penurunan tambahan juga terlihat dalam pengadaan sereal, yang anjlok sebesar 41,8%, peralatan telekomunikasi dan mesin listrik, yang turun sebesar 10,7%, dan barang-barang manufaktur lainnya, yang mengalami penurunan sebesar 8,6%. Namun, terdapat peningkatan dalam impor produk elektronik, yang melonjak sebesar 10,6%, besi dan baja, yang naik sebesar 26,1%, dan produk logam, yang tumbuh sebesar 14,4%. Penurunan impor tercatat di hampir semua mitra dagang utama, dengan penurunan signifikan dari Vietnam sebesar 27,7%, Korea Selatan sebesar 21,7%, Indonesia sebesar 21,5%, Singapura sebesar 16,6%, dan Amerika Serikat sebesar 8,5%. Selama periode Januari hingga Oktober, total impor naik sebesar 4,3%, mencapai USD 111,75 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.