FX.co ★ 7 teknologi yang terinspirasi dari alam
7 teknologi yang terinspirasi dari alam
Distribusi energi dan sarang lebah
Naluri mendorong lebah untuk bertindak dengan cara tertentu yang pada akhirnya menguntungkan seluruh kawanan. Regen Energy, sebuah perusahaan teknologi Amerika, mengadopsi apa yang disebut Swarm Logic untuk meningkatkan efisiensi jaringan listrik. Alih-alih menggunakan sistem kontrol terpusat untuk mendistribusikan kelebihan energi, perusahaan telah menerapkan sistem kontrol lokal. Dengan demikian, sistem berkomunikasi melalui pengontrol daya nirkabel yang menentukan di mana daya dibutuhkan secara independen.
Velcro
George de Mestral, seorang insinyur Swiss, adalah orang pertama yang melakukan penemuan ini. Dia terinspirasi oleh biji burdock yang pernah dia singkirkan dari rambut anjingnya. Ketika memeriksanya di bawah mikroskop, ia menemukan kait kecil yang bisa menangkap rambut hewan. Ini adalah awal dari penemuan bahan lengket - Velcro. Butuh bertahun-tahun untuk menerapkan teknologi ini. Pada tahun 1955, George de Mestral mematenkan penemuan ini. Astronot, penyelam scuba, dan pemain ski ini merupakan yang pertama mencobanya sebelum menjadi sangat populer.
Kulit kadal
Kadal terkenal karena kemampuannya memanjat dinding vertikal dan bahkan menggantung terbalik. Rahasianya terletak pada rambut mikroskopis kecil yang disebut setae yang menutupi kaki kadal. Setae dapat menempel ke permukaan karena gaya Van der Waals - jenis kekuatan fisik yang bekerja pada tingkat molekuler. Ini menghasilkan cengkeraman yang sangat kuat yang memungkinkan kadal untuk memegang segala jenis permukaan. Banyak insinyur telah menerapkan teknologi yang terinspirasi dari kadal ini untuk tujuan yang berbeda. Miliaran setae buatan memungkinkan untuk mencapai pegangan yang kuat tanpa menggunakan perekat.
Sirip paus dan turbin angin
Ahli biologi, Frank Fish, memunculkan penemuan lain - turbin angin berbentuk sirip paus. Benjolan pada sirip paus menyebabkan air mengalir lebih lancar melalui sirip, memberi paus kemampuan untuk bergerak cepat dan cepat di bawah air. Setelah memeriksa efek ini lebih dekat, Frank Fish menemukan bahwa benjolan tersebut dapat digunakan pada bilah turbin untuk mengurangi tingkat kebisingan dan meningkatkan efisiensinya.
Efek kulit paus
Ketika mempelajari kulit hiu, para ilmuwan dari NASA menemukan sisik kecil yang licin. Temuan ini kemudian mengilhami lapisan baru untuk kapal yang secara signifikan mengurangi hambatan. Efek kulit hiu memungkinkan yacht balap Stars and Stripes untuk memenangkan perlombaan Piala Amerika pada tahun 1987. Meski pelapisan efektif, efek ini dilarang untuk waktu yang lama setelah itu. Namun, baru-baru ini teknologi ini telah kembali digunakan.
Kereta cepat dan paruh burung pekakak
Eiji Nakatsu, seorang insinyur dan pengamat burung Jepang, memperkaya ilmu pengetahuan modern dengan penemuan lain. Dia memperhatikan bahwa burung pekakak dapat menyelam ke dalam air tanpa percikan berkat paruhnya yang tajam. Penemuan itu memungkinkan penciptaan kereta berkecepatan tinggi. Kereta cepat semacam itu menciptakan "boom tunnel" yang memekakkan telinga karena tekanan angin yang kuat. Berkat hidung berbentuk paruh, kereta peluru kini dapat bergerak dengan mengurangi kebisingan dan konsumsi energi yang rendah.
Arsitektur dan gundukan rayap
Mengamati rayap Afrika, para ilmuwan memperhatikan bahwa mereka membuat rumah mereka sedemikian rupa sehingga suhu bagian dalam hampir tidak berubah. Rayap mendesain sarang mereka dengan teknologi yang disebut "pendingin pasif". Sistem ini mencakup serangkaian lubang ventilasi di bagian atas dan di dinding gundukan. Arsitek Mick Pierce terinspirasi oleh rumah rayap ketika merancang Eastgate Centre di Zimbabwe. Berkat teknologi ini, udara panas dan dingin bersirkulasi secara alami melalui pipa dan ventilasi bangunan.