FX.co ★ Perusahaan yang Memiliki Masa Lalu Suram
Perusahaan yang Memiliki Masa Lalu Suram
BMW
Selama Perang Dunia II, keluarga Quandt - pemegang saham terbesar di BMW - menyita properti dari sejumlah pengusaha Yahudi. Pada tahun 2016, perusahaan ini menyatakan "penyesalan terdalam" karena menggunakan tenaga kerja budak untuk mendukung Nazi.
Volkswagen, Porsche, dan Audi
Ketiga brand ini, kini dimiliki oleh Volkswagen Group, didirikan pada masa Perang Dunia II. Insinyur terkenal asal Jerman, Ferdinand Porsche, adalah anggota Partai Nazi. Dia menciptakan mobil Volkswagen Beetle yang asli di bawah kontrak dengan Hitler. Perusahaan pendahulu Audi, Auto Union, juga menggunakan tenaga kerja paksa selama masa perang tersebut.
Chanel
Dua memoar tentang Coco Chanel menunjukkan bahwa sang perancang terkenal berkolaborasi dengan intelijen Jerman selama Perang Dunia II. Dia pernah dikira sebagai agen rahasia Baron Hans Gunther von Dincklage, seorang perwira intelijen Jerman, yang menjalin hubungan dengannya selama perang.
L'oréal
Pendiri L'oréal, Eugène Schueller, adalah anggota La Cagoule - sebuah organisasi fasis rahasia yang bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan demokratis Perancis sebelum pecahnya Perang Dunia II.
Hugo Boss
Hugo Ferdinand Boss adalah seorang perancang busana asal Jerman dan pendiri perusahaan clothing, Hugo Boss AG. Dia juga merupakan anggota aktif partai Nazi. Tidak mengherankan, ia merancang seragam untuk SS dan Hitler Youth dengan menggunakan pekerja paksa dari tahanan Perancis dan Polandia. Kemudian, perusahaan ini menyumbang ke Foundation Remembrance, Responsibility and Future - organisasi dengan tujuan menyediakan kompensasi finansial "untuk mantan pekerja paksa dan bagi mereka yang terkena dampak ketidakadilan lainnya dari periode Sosialis Nasional".
Ford
Hanya sedikit orang yang tahu bahwa pengusaha dan inovator asal Amerika, Henry Ford, pada saat itu menyebarkan pandangan anti-Semit pada awal abad ke-20. Dia adalah pemilik Independent Dearborn, tempat dia menerbitkan serangkaian artikel tentang konspirasi Yahudi melawan Amerika.
Koch
Dalam bukunya Dark Money, Jane Mayer menulis bahwa Winkler-Koch, pendahulu Koch Industries modern, berencana untuk membangun kilang di Nazi Jerman. Perusahaan tersebut menjelaskan situasinya sebagai berikut: Koch telah setuju untuk bekerja di sebuah kilang di Hamburg, 6 tahun sebelum intervensi Jerman ke Polandia. Kemudian, pengusaha itu segera meninggalkan Jerman setelah pasti bahwa rezim Hitler adalah totaliter (totalitarian).
Adidas dan Puma
Adolf dan Rudolf Dassler, pendiri merek sepatu Adidas dan Puma, adalah anggota partai Nazi selama Perang Dunia II. Awalnya, dua bersaudara tersebut bekerja sama, tetapi kemudian mereka terpisah. Khususnya, tak satu pun dari mereka yang benar-benar pendukung Nazi. Terlepas dari kepercayaan politiknya, pendiri Adidas mensponsori atlet Afrika-Amerika, Jesse Owens, selama Olimpiade 1936 di Berlin. Jesse Owens memenangkan empat medali emas pada waktu itu. Seorang juru bicara Adidas mengatakan bahwa prioritas Adolf Dassler adalah untuk membantu para atlet meraih pencapaian baru dan bahwa perusahaan bangga jika Dassler menunjukkan keberanian pada masa-masa paling kelam dalam sejarah Jerman.
IBM
"IBM and Holocaust" oleh Edwin Black diterbitkan pada tahun 2001. Sang penulis mengungkapkan, berdasarkan dokumen arsip, bahwa IBM telah memberikan dukungan teknologi kepada Nazi Jerman selama 12 tahun. Namun, perwakilan IBM membantahnya dan mengatakan bahwa karya Black dibantah oleh beberapa ilmuwan. Bahkan, perusahaan menganggap tindakan Nazi sebagai kejahatan yang mengerikan. Selain itu, seorang juru bicara perusahaan mengutip Kevin Maney, yang menulis bahwa perusahaan itu kemungkinan besar tidak tahu untuk apa Nazi menggunakan teknologi mereka.