FX.co ★ Lima alasan penurunan euro pada 2020
Lima alasan penurunan euro pada 2020
Perbedaan fundamental antara ekonomi AS dan UE
Menurut para analis, alasan utama untuk 'euro crash' khususnya dalam pasangan euro/dolar, adalah perbedaan antara ekonomi Eropa dan Amerika. Celah antara kedua negara tersebut terus melebar. Selama dua tahun terakhir, para pakar harus men'downgrade' secara berkala pandangan untuk pertumbuhan ekonomi Eropa, berbeda dengan pertumbuhan GDP AS. Ekonomi Amerika diperkirakan naik ke 1,8 persen, sementara ekonomi zona euro sulit naik lebih dari 1 persen. Hasilnya, euro semakin kehilangan pijakannya melawan greenback.
Perbedaan dalam strategi kebijakan moneter
Perbedaan penting lainnya antara ekonomi Eropa dan Amerika adalah pendekatan yang berbeda dalam menaikkan atau menurunkan suku bunga acuan. Sebagian besar, pandangan ECB dan FED pada isu ini tidak sama. Regulator Eropa yakin bahwa suku bunga yang rendah akan membantu merangsang aktivitas ekonomi, sementara Federal Reserve mengejar kebijakan moneter yang stabil.
Euro menjadi "Funding Currency"
Pada akhir 2019, mata uang tunggal Eropa menjadi mata uang pendanaan atau funding currency. Ini membuat status mata uang internasionalnya menjadi semakin jelas. Tren ini berlanjut hingga 2020. Funding currency adalah mata uang yang digunakan dalam strategi "carry trade". Biasanya, funding currency memiliki suku bunga yang rendah. Pelaku pasar dapat meminjamnya dan kemudian menjualnya untuk berinvestasi dalam mata uang dengan yield tinggi. Suku bunga yang rendah membuat euro menjadi funding currency yang menarik namun melemahkan nilainya.
Penurunan tajam produksi industri zona euro
Mata uang tunggal terutama terbebani oleh data makroekonomi yang lemah pada produksi industri di kawasan euro. Ekonomi Eropa sangat bergantung pada produksi industri dan oleh karena itu, sangat rentan terhadap risiko apapun. Saat ini, virus corona memberikan risiko terbesar pada ekonomi kawasan euro. Wabah virus mematikan ini dapat memperlambat ekonomi global. Produksi industri zona euro merosot 2,1 persen dibandingkan dengan ekspektasi pasar untuk penurunan 1,6 persen.
Dolar AS sebagai aset safe-haven
Euro telah kehilangan pijakan di tengah nilai dolar AS yang lebih kuat. Greenback menjadi semakin kuat terutama karena pelemahan mata uang lawannya. Selain itu, ekonomi Amerika yang kuat semakin mendorong nilai mata uangnya. Wabah virus corona telah menjadi penggerak tambahan untuk dolar Amerika yang lebih kuat. Greenbak telah memenangkan hati para investor ditengah kehawatiran mengenai penyebaran virus. Pada awal 2020, euro menyerah kepada dolar AS yang lebih diminati sebagai aset safe-haven.