FX.co ★ 5 mata uang safe-haven terbaik yang gantikan USD
5 mata uang safe-haven terbaik yang gantikan USD
Franc Swiss
Pada September 2020, franc Swiss menempati posisi pertama dalam hal imbal hasil. Sejak awal tahun ini, franc terapresiasi sebesar 30,5%, menjadi 83,40 rubel. Yang terpenting, pada awal Januari 2020, nilainya di bawah 63,89 rubel. Sejak Juni, franc Swiss telah naik sebanyak 15,8%. Itu sebabnya para analis memperkirakan bahwa mata uang ini akan jatuh dalam waktu dekat.
Mata uang tunggal Eropa
Euro menempati peringkat kedua. Perkiraan terbaru menunjukkan bahwa euro sedikit di belakang franc Swiss, tetapi menguat dengan percaya diri. Sejak awal tahun, euro naik hampir 30% dan itu bukan batasnya. Faktanya adalah bahwa mata uang tunggal ini didorong oleh suntikan keuangan ECB yang bertujuan untuk merangsang ekonomi Eropa yang dilanda pandemi virus corona.
Yen Jepang
Yen Jepang dinobatkan sebagai mata uang safe-haven ketiga. Sejak Januari 2020, nilai yen naik sebesar 28,4%, menjadi salah satu mata uang paling menarik bagi pembeli. Kebanyakan investor menduga mata uang ini adalah mata uang paling cocok untuk menyimpan uang. Saat ini, harga yen lebih rendah dari harga rubel (71,38 kopek untuk satu yen). Jadi, para trader dapat membeli 100 yen hanya dengan 71,38 rubel.
Yuan China
Yuan China berad di posisi keempat dalam daftar. Sejak awal tahun, mata uang nasional China ini melonjak 25,63%. Yuan China kini diperdagangkan di level11,15 rubel. Yang terpenting, yuan adalah mata uang paling populer untuk diinvestasikan. Para ekonom menekankan bahwa yuan lebih mudah diakses daripada euro dan franc Swiss. Pada saat yang sama, nilai tukar yuan bergantung pada kebijakan ekonomi China. Jika diperlukan, People’s Bank of China dapat menekan yuan lebih rendah terhadap dolar AS untuk mendukung ekspor.
Dolar AS
Dolar AS menutup daftar lima mata uang paling menguntungkan. Sejak awal 2020, dolar telah naik sebesar 22,9%. Sebelumnya, greenback dianggap sebagai pemimpin yang tidak perlu dipersoalkan. Namun, dolar mundur ke posisi kelima. Pada awal musim gugur, dolar AS cukup lemah dan gagal mencapai level tertinggi tahun ini. Khususnya, pada bulan Maret, dolar diperdagangkan di level $80,87. Saat ini, jumlahnya sedikit di atas $75. Namun, para analis yakin bahwa penurunan saat ini adalah fenomena sementara dan greenback akan segera menutup semua kerugiannya.