Sesuai perkiraan, inflasi Inggris naik dari 5,4% menjadi 5,5%. Pound mulai secara bertahap memperkuat posisi setelah berita ini, yang juga telah diperkirakan. Kenaikan inflasi lebih lanjut mengisyaratkan peningkatan lanjutan dalam refinancing rate pada Bank of England. Ekspektasi inilah yang menjadi kekuatan pendorong mata uang Inggris.
Inflasi (Inggris):
Mata uang Euro juga menunjukkan pertumbuhan, meskipun terlihat lebih moderat daripada mata uang Inggris. Produksi industri telah menurun 1,4% namun digantikan oleh kenaikan 1,6%, dengan perkiraan perlambatan penurunan menjadi 0,6%. Namun, saat sesi trading AS dibuka, kembali ke nilai sebelum publikasi data produksi industri. Dapat dikatakan bahwa data industri masih merupakan data sekunder.
Produksi industri (Eropa):
Dolar AS diperkirakan akan menguat sejak pembukaan sesi trading AS, namun justru melemah. Alasannya adalah data penjualan ritel, yang tingkat pertumbuhannya melemah dari 16,7% menjadi 13,0% per tahun dibandingkan perkiraan 15,0%. Perbedaan yang begitu kuat membuat investor takut, sehingga mereka terus menyingkirkan Dolar AS. Namun, setelah beberapa saat, semuanya kembali normal.
Pada pembukaan sesi Asia, pelaku pasar mengingat efek dari low base, yang mendistorsi data tahunan, dan memperhatikan data bulanan. Penjualan dalam jangka bulanan tumbuh sebesar 3,8% dari perkiraan 1,5%. Jadi, pada akhirnya, Dolar AS kembali ke nilai sebelum pembukaan sesi trading AS.
Penjualan Ritel (Amerika Serikat):
Kalender ekonomi makro hari ini hampir kosong tidak seperti kemarin, dan satu-satunya hal yang perlu diperhatikan adalah klaim tunjangan pengangguran di Amerika Serikat. Namun, data itu tidak akan mempengaruhi apa pun karena perubahan yang sangat kecil. Jumlah pengajuan awal menurun 3 ribu, sementara pengajuan berulang menurun 4 ribu. Perubahan akan minimal, tidak cukup untuk menggerakkan pasar.
Jumlah pengajuan berulang untuk tunjangan pengangguran (Amerika Serikat):
Pasangan EUR/USD menyelesaikan tahap pullback di sekitar level 1,1400, tempat adanya perlambatan di awal setelah harga rebound. Berdasarkan siklus pasar, harga tetap tertarik pada posisi short, yang dapat mengarah pada pemulihan posisi Dolar relatif terhadap pullback baru-baru ini. Sinyal ini akan dikonfirmasi jika tidak ada breakdown pada level 1.1400.
Pasangan GBP/USD sudah cukup lama bergerak di kisaran 1,3500/1,3600. Hal ini dapat menyebabkan akumulasi kekuatan trading, yang pada akhirnya akan menyebabkan akselerasi di pasar. Oleh karena itu, strategi trading fokus pada metode menembus level kontrol relatif terhadap flat. Trader menganggap level 1,3480 dan 1,3630 sebagai nilai sinyal.