Emas terus berkonsolidasi menjelang pengumuman hasil rapat FOMC bulan Juni. Jeda dalam pengetatan kebijakan moneter memberi optimisme pada kenaikan XAU/USD. Namun, fakta bahwa federal funds rate akan tetap pada level tinggi untuk waktu yang lama membuat pembeli terpuruk. Informasi dari pasar aset fisik tidak membantu mereka.
Jika harga emas terus meningkat di India, penjualan batangan olahan akan meningkat sebesar 20% dan mencapai rekor tertinggi sebelumnya sebesar 19,5 ton yang tercatat pada tahun 2019. Pada saat yang sama, penurunan impor emas oleh salah satu konsumen emas terbesar dunia seharusnya, secara teori, memberikan tekanan ke bawah pada XAU/USD, khususnya karena Bank Sentral Turki menjual tambahan 63 ton emas di bulan Mei untuk menyokong Lira yang terdepresiasi dengan cepat. Alhasil, cadangan emasnya berkurang 159 ton menjadi 428 ton di musim semi.
Titik terang di bulan Mei adalah cadangan ETF, yang meningkat sebesar $1,9 miliar. Sejak bulan Maret, indikator telah tumbuh sebesar $4,3 miliar. Sebelumnya, ada arus keluar sebesar $27,2 miliar pada April 2022 hingga titik balik pada Maret 2023. Namun, ada desas-desus yang beredar di pasar bahwa arus masuk modal bulan Mei ke dana yang diperdagangkan di bursa khusus berorientasi emas didorong oleh kekhawatiran tentang pagu utang dan potensi gagal bayar Amerika Serikat. Setelah kesepakatan dicapai antara Partai Republik dan Demokrat, ketakutan ini menghilang dari pasar, yang dapat berdampak negatif pada ETF.
Dinamika cadangan ETF emas
Sayangnya, karena skala pasar aset fisik yang tidak signifikan dibandingkan dengan pasar kertas, dampaknya terhadap harga emas tidak pernah sekuat kebijakan moneter Federal Reserve dan nilai tukar Dolar AS terkait serta imbal hasil obligasi Treasury AS.
Rilis data inflasi AS gagal mengklarifikasi prospek XAU/USD. Meskipun terjadi penurunan harga konsumen yang signifikan menjadi 4%, yang lebih dari setengahnya dari puncak 9,1% pada siklus ini, inflasi inti hanya sedikit menurun. Keadaan ini mendukung gagasan untuk mempertahankan federal funds rate pada tingkat tinggi untuk jangka waktu yang lama, bahkan jika tidak meningkat di bulan Juni. Ini berita buruk untuk emas.
Dinamika inflasi AS
Dalam perspektif jangka menengah, ketahanan ekonomi AS, ekspektasi pengetatan kebijakan moneter oleh Federal Reserve pada bulan Juli, dan penurunan risiko resesi di Amerika Serikat menciptakan hambatan bagi XAU/USD. Oleh karena itu, saya menilai peluang koreksi menuju tren naik lebih tinggi daripada probabilitas pemulihan tren bullish. Dalam jangka pendek, nasib emas akan ditentukan oleh rapat FOMC. Jika retorika Jerome Powell tampak hawkish bagi investor, emas akan mengalami masa sulit.
Secara teknikal, pada grafik harian dari aset yang dianalisis, terdapat pola Spike dan Ledge. Masuk akal untuk membeli emas jika berhasil menembus di atas batas atas kisaran konsolidasi $1938–$1983 atau ledge. Penembusan di bawah support di $1938 per ons akan cocok untuk penjualan.
