Otoritas Nigeria geram dengan tindakan Binance, bursa cryptocurrency terbesar di dunia. Mereka menuduh platform ini terlibat dalam praktik penipuan, yang menyebabkannya harus bersiap menghadapi tuntutan hukum.
Pemerintah Nigeria telah mengajukan gugatan senilai $81,5 miliar terhadap bursa crypto global tersebut, menuntut kompensasi penuh atas kerugian ekonomi dan pajak yang belum dibayar.
Dalam gugatan tersebut, $79,5 miliar diklaim sebagai kerugian anggaran yang diduga disebabkan oleh operasi Binance. Menurut para pejabat Nigeria, Binance bertanggung jawab atas krisis mata uang yang melanda negara tersebut. Meskipun memiliki kehadiran ekonomi yang signifikan di Nigeria, platform ini tidak pernah terdaftar secara resmi. Oleh karena itu, pemerintah menuntut pembayaran pajak perusahaan dalam jumlah besar. Selain itu, trading naira—mata uang lokal Nigeria—menjadi salah satu prioritas utama di platform Binance selama bertahun-tahun.
Sebelumnya, manajemen Binance telah menghadapi empat dakwaan penggelapan pajak di Nigeria, yang saat ini masih dalam proses hukum. Menariknya, pada Maret 2024, Binance mengumumkan penghentian semua transaksi dan aktivitas trading yang melibatkan naira.