Analis di Morgan Stanley telah menyajikan proyeksi optimis bagi pasar saham Amerika Serikat pada tahun 2026. Para pakar tersebut meyakini bahwa saham AS akan menunjukkan kinerja yang lebih kuat dibandingkan dengan kawasan global lainnya. Mereka memprediksi indeks S&P 500 berpotensi naik sekitar 16%, mencapai sekitar 7.800 poin pada akhir tahun 2026. Pertumbuhan ini akan didukung oleh percepatan investasi dalam kecerdasan buatan, peningkatan efisiensi perusahaan, dan kebijakan yang menguntungkan dari Federal Reserve.
Morgan Stanley menekankan bahwa momentum positif saat ini akan berlanjut karena meningkatnya laba perusahaan dan meluasnya pengaruh integrasi kecerdasan buatan (AI) dalam perekonomian AS. Saham-saham berkapitalisasi kecil diprediksi akan mengungguli perusahaan besar, sementara sektor siklikal akan memperlihatkan ketahanan yang lebih besar daripada sektor defensif. Namun, para analis mengakui bahwa ketidakpastian masih tinggi, dan rentang skenario potensial masih luas.
Risiko utama dari skenario ini meliputi ketidakpastian makroekonomi global, perlambatan ekonomi dunia, dan volatilitas pasar sebagai respons terhadap perubahan kebijakan tarif AS. Terlepas dari tantangan-tantangan ini, bank tersebut menyoroti beberapa area yang menjanjikan. Fokus tetap ada pada perusahaan yang secara aktif mengadopsi teknologi kecerdasan buatan, serta bisnis dengan profitabilitas yang stabil dan potensi peningkatan produktivitas yang substansial melalui digitalisasi.
Morgan Stanley yakin bahwa perusahaan teknologi dan transformasi digital akan membentuk struktur pertumbuhan baru di pasar Amerika dalam beberapa tahun mendatang. Investor yang berorientasi jangka panjang sebaiknya memperhatikan sektor-sektor ini sebagai peluang paling menjanjikan untuk menghasilkan imbal hasil dalam siklus ekonomi mendatang.
