Menurut para ekonom, investor kripto kini terjebak dalam pilihan sulit. Mereka takut kehilangan profit meskipun berisiko besar kehilangan uang. Jadi, mereka dapat menuai profit atau mengalami kerugian besar akibat goyahnya pasar kripto. Namun, para investor rentan terhadap risiko, mengabaikan semua potensi jebakan.
Tahun ini, aset digital ini menarik perhatian banyak hedge fund terkemuka karena para investor besar mengharapkan rally di pasar kripto pada 2023-2024. Menariknya, dua pertiga hedge fund (67%) berniat berinvestasi besar-besaran di kripto pada akhir tahun 2022.
Dalam laporannya, menurut Asosiasi Manajemen Investasi Alternatif, Bitcoin dan Ethereum adalah aset paling populer. Terlebih, rasa takut kehilangan, atau FOMO, bisa menjadi kekuatan psikologis yang kuat. Sangat penting bagi investor besar untuk tidak keluar dari permainan dan ambil bagian di pasar kripto. Oleh karena itu, para trader yang tidak waspada siap berinvestasi, mengabaikan risiko kehilangan uang akibat FOMO.
Belakangan ini ini, banyak investor besar yang memiliki hedge fund, seperti Ray Dalio dan Daniel Loeb, mengubah pandangan mereka terhadap aset digital. Sebelumnya, Dalio meragukan kriptokurensi. Namun, pada Januari 2022, ia menyarankan para trader untuk memiliki Bitcoin sebanyak 1-2% dari portofolio mereka. Daniel Loeb juga mendukung kriptokurensi meskipun tidak mengungkapkan ukuran kriptokurensi dalam portofolionya.
Saat ini, pasar kripto dicengkeram ketidakpastian karena banyak analis memperkirakan keruntuhannya, sementara penggemar kripto berharao pada rally di tahun 2023-2024. Kenaikan mungkin terjadi di tengah penurunan bitcoin. Setiap 4 tahun, jumlah bitcoin turun karena kode BTC hanya memungkinkan sejumlah tetap bitcoin untuk ditambang setiap tahun hingga batas 21 juta tercapai.
