Futures tembaga mengalami penurunan, jatuh di bawah $5,60 per pon pada hari Selasa, yang mengakhiri tren kenaikan selama dua hari. Pergeseran ini terjadi ketika investor dengan hati-hati mengurangi eksposur mereka terhadap aset yang lebih berisiko karena mendekati tenggat waktu tarif AS pada 1 Agustus. Menurut Menteri Keuangan AS Scott Bessent, tarif yang lebih tinggi yang akan datang dirancang untuk memberikan tekanan lebih besar pada negara-negara untuk merundingkan perjanjian perdagangan yang lebih baik. Bessent juga mencatat bahwa Presiden Donald Trump akan membuat keputusan akhir tentang apakah akan menunda tenggat waktu bagi negara-negara yang menunjukkan kemajuan substansial dalam negosiasi.
Sebelumnya bulan ini, harga tembaga melonjak ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya setelah pengumuman Trump tentang tarif 50% pada impor tembaga mulai 1 Agustus. Tujuan di balik kebijakan ini adalah untuk mendukung industri domestik dan mengurangi ketergantungan pada impor yang telah dimurnikan. Pengumuman ini menyebabkan premi 25% yang mencatat rekor antara futures tembaga AS dan kontrak London Metal Exchange, karena para pedagang bergegas mempercepat pengiriman dalam antisipasi pelaksanaan tarif yang akan datang.